DENPASAR - Pascal Hierholz (alias Paisi) telah tinggal di Indonesia selama 12 tahun dan telah berada di Bali selama lima tahun. Pekerjaannya adalah komunikasi, yang ia terapkan melalui desain dan digital. Seorang seniman sesekali, dia saat ini memamerkan di galeri kecilnya Bosku Art Space di Kerobokkan.
Berasal dari sebuah desa kecil di Alsace, Pascal Hierholz menghabiskan masa kecilnya mengikuti penugasan militer ayahnya. Aljazair, Tahiti, Reunion, Guyana, begitu banyak nama tempat yang membuat kita bermimpi dan telah mengembangkan semangat penjelajah dunia Pascal kecil. Dengan gelar sarjana muda di tangannya, dia berspesialisasi dalam seni rupa dan komunikasi. Dia bekerja di Paris, kemudian menuju ke Kanada dan Finlandia untuk grup periklanan Publicis sebagai direktur kreatif. Pada tahun 2005, sebagai bagian dari pekerjaannya, dia tiba di China dan mendapat penugasan untuk biro iklan dan interaktif lokal di Beijing dan Shanghai. Pemicunya untuk Asia dimulai! Ia kemudian pindah ke Indonesia pada 2009. Pada 2019, ia pindah ke Bali.
Sekali Bali, perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan
Pada tahun 2011, Pascal mendirikan perusahaannya Sekali Bali, ia menawarkan layanan komunikasi untuk merek dan kantor iklan lokal. Begitu Sekali Bali beradaptasi dan menjadi penerbit, buku pertama "Impressions of Indonesia" diterbitkan. Pascal mulai menerjemahkan Pangeran Kecil ke dalam bahasa Bali. Sebuah proyek yang dipimpinnya dengan Alliance Française di Bali yang membantunya mendapatkan hak cipta tersebut. Museum Pasifika di Bali mengadakan acara besar untuk mempromosikan buku tersebut. "Itu adalah pekerjaan penerjemahan yang besar selama tiga bulan dengan ahli penulisan aksara Bali untuk tata letaknya, " jelas Pascal. Pada tahun 2018, buku “Wajah dewata” diterbitkan. "Ini adalah panduan perjalanan antar pura di Bali, berfokus pada patung-patung yang ditemukan di sekitar pura". Pascal saat ini sedang mengerjakan proyek buku dengan Museum Pasifika.
Baca juga:
What are Secret Societies?
|
Seorang seniman dengan gaya surealis
Pascal juga seorang seniman berprestasi. Menggambar adalah hasratnya. Ia sedang memamerkan karya terbarunya di galeri kecilnya Bosku Art Space di Kerobokkan. “Ini bukan pameran pertama saya, sebelumnya saya pernah berpameran di Kanada, di Jakarta, juga di Bali. Saya ingin galeri saya menjadi tempat yang nyaman, di mana pengunjung akan terkejut melihat tempat itu. Saya juga memberikan pelajaran menggambar di galerinya. Itu terletak di atas toko wine dan alkohol yang dijalankan oleh istri saya. Kami ingin menjadikan tempat ini lebih dari sekadar toko, tempat bertemunya pecinta wine dan minuman beralkohol, ” jelas Pascal.
Pamerannya bertemakan “Perjalanan ke Bali”. Gaya Pascal bisa diartikan sebagai “street art” dengan sentuhan surealisme liris. “Gunung berapi yang meletus ada di mana-mana dalam lukisan saya. Saya ingin kanvas-kanvas ini mewakili perjalanan mimpi ke Bali selalu dengan apa yang bisa meledak kapan saja. Saya suka mengerjakan bahan yang berbeda dari kanvas, seperti kain goni atau kardus.”
Karya dan kerjaan Pascal dapat ditemukan melalui dua akun Instagram: paisika, baliseratus dan sekalibali. Jika Anda melewati Kerobokkan, biarkan diri Anda dipandu menuju Bosku Art Space. Alamat: Jalan Tangkuban Perahu N 88, Kerobokkan, Kabupaten Badung, Bali.