BANJARBARU - Komisi IX DPR RI dalam Kunjungan Kerja Reses kali ini mengunjungi Kalimantan Selatan (Kalsel). Dalam kunjungan kali ini Komisi IX mengawasi program kesehatan yang sudah berjalan di tengah masyarakat Kalsel dan mendapati tingginya angka stunting di provinsi tersebut.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh menggarisbawahi permasalahan tingginya angka stunting di Kalsel ini melebihi persentase stunting nasional. Belum lagi tingginya angka kematian ibu dan kematian bayi, dimana ini terjadi biasanya berkaitan dengan pernikahan dini.
"Yang kedua ada banyak catatan dari hasil diskusi kita tadi terutama dari bidang kesehatan juga Tenaga kerja, angka stunting masih cukup tinggi di angka 30 persen angka ini masih di atas presentase nasional yaitu 24, 4 persen, padahal kita punya mimpi tahun 2024 nanti bisa turun angka stunting ini hingga belasan persen, " urai Ninik, sapaan akrab Nihayatul usai memimpin diskusi di Kantor Gubernur Kalimantan Selatan, Banjarbaru, Kalsel, Selasa (11/10/2022).
Baca juga:
YAICI: Literasi Gizi Remaja Perlu Ditingkat
|
Hal itu diperparah dengan angka kematian ibu dan angka kematian bayi masih cukup tinggi 28 atau 21 per 100.000 kelahiran. "Ini pasti related (berkaitan) dengan pernikahan dini yang tinggi, pernikahan dini itu pasti efeknya pada angka kematian ibu dan angka kematian bayi", imbuh Ninik.
Politisi Fraksi PKB ini mengatakan variasinya persoalan stunting mulai dari minimnya pendidikan, budaya serta akses kesehatan yang terbatas juga dengan asupan gizinya yang kurang diperhatikan. Untuk itu pencarian terhadap akar masalah stunting di Kalsel sangatlah penting. (mri/aha)