Guru Menulis, Irumlis STP: Kawasan Pesisir di Mata dan di Hati

    Guru Menulis, Irumlis STP: Kawasan Pesisir di Mata dan di Hati
    Penggiat Literasi Irumlis guru MTsN 6 Tanahdatar

    TANAH DATAR -   Terlahir dan dibesarkan di negeri kawasan pesisir menggores kenangan yang tak pernah terlupakan. Mendengar deburan ombak dari kejauhan, menatap birunya lautan luas, pantai dengan hamparan pasir putih, serta melihat nelayan ditepi pantai adalah suguhan pemandangan alam yang terhampar di negeri ini, Kabupaten Pesisir Selatan.

    Hutan menghijau, sawah menguning, ladang dan kebun terbentang di datarannya. Bakau, Nipah, rumpia, pandan berduri serta burung walet terbang melayang layang diatasnya. Kawanan sapi mencari zekekinya sendiri.

    Namun kini seiring dengan berjalannya waktu kondisinya mulai berubah. Pemandangan yang sungguh memanjakan mata menyejukan hati sekarang berangsur asur menghilang. Kecemasan dan keprihatinan akan perubahan yang terjadi menggugah penulis merangkai kata demi kata dalam buku ini.

    Hal itu bagian ungkapan yang tertuang dalam buku karya Penggiat Literasi Irumlis guru MTsN 6 Tanahdatar yang berjudul "Kawasan Pesisir di Mata dan di Hati Dahulu dan Kini".

    Buku ke-3 yang ditulis Irumlis putri asli kelahiran Pesisir Selatan tersebut satu eksemplar diserahkan sebagai cendera mata kepada Ka Kankemenag Tanahdatar H. Amril dan satu diserahkan untuk koleksi Pojok Literasi Kankemenag setempat. Senin (11/9).

    Ka Kankemenag berharap semoga guru atau ASN yang lain juga dapat menelorkan hasil karyanya dalam bentuk buku sebagai wujud dari pengayaan diri akan ilmu pengetahuan. (***)

    irumlis tanah datar sumbar mtsn 6 tanah datar
    Lukman

    Lukman

    Artikel Sebelumnya

    24 Jam Kompas TV Live Streaming

    Artikel Berikutnya

    Sumbar Dukung Kongres IPNU Tahun 2021 Diadakan...

    Berita terkait

    MENDIKBUD RISTEK RI

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Penolakan Terhadap PPN 12% Menjadi Bola Salju Perlawanan Rakyat
    Polres Sumbawa Gagalkan Peredaran 2 Kg Sabu dari Aceh
    Hendri Kampai: Mahalnya Biaya Pendidikan, Kebodohan Rakyat yang Sengaja Dipelihara
    Hendri Kampai: Belajar dari Korea Utara, Sebuah Kekuasaan yang Mencekam dari Dinasti yang Diwariskan
    Hendri Kampai: Jangan Sampai Rakyat Indonesia Merasa Dijajah Oligarki, Gerakan Vigilante Virtual Sudah Dimulai

    Ikuti Kami